Rabu, 09 Februari 2011

HUBUNGAN SEMANTIK DALAM ILMU PERPUSTAKAAN DAN ILMU INFORMASI

HUBUNGAN SEMANTIK DALAM ILMU PERPUSTAKAAN DAN ILMU INFORMASI
PENERAPAN HUBUNGAN SEMANTIK DALAM
ILMU PERPUSTAKAAN DAN ILMU INFORMASI (INFORMATIKA)





Oleh
Lukman Budiman, S.Hum



PENERAPAN PRINSIP SEMANTIK DALAM ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI (INFORMATIKA)

PENGERTIAN SEMANTIK DALAM ILMU BAHASA

Semantik (Bahasa Yunani: semantikos, memberikan tanda, penting, dari kata sema, tanda) adalah cabang linguistik yang mempelajari makna yang terkandung pada suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lain. Semantik biasanya dikontraskan dengan dua aspek lain dari ekspresi makna: sintaksis, pembentukan simbol kompleks dari simbol yang lebih sederhana, serta pragmatika, penggunaan praktis simbol oleh agen atau komunitas pada suatu kondisi atau konteks tertentu (Wikipedia, 2010).
Penerapan konsep semantik pada beberapa ranah ilmu dimana informasi dijadikan sebagai objek kajiannya misalnya pada ilmu perpustakaan, ilmu informasi, informatika, adalah tetap tanpa meninggalkan pengertian dasarnya, yaitu, hubungan antara dua kata berdasarkan maknanya.
Berangkat dari tugas sebelumnya mengenai penelaahan tentang prinsip semantik pada kegiatan pengindeksan subjek yang menjelaskan tentang hubungan satu kata dengan kata lainnya yang diikat oleh maknanya. Hal itu membuat penulis ingin mengetahui lebih jauh penerapan dan pengembangan hubungan semantik dalam ilmu informasi dan informatika. Penerapan konsep semantik yang awalnya lahir dari ilmu bahasa (linguistik) akhirnya juga merambah ke ilmu perpustakaan, dan akhirnya dalam perkembangannya juga menjadi kajian ilmu informasi. Pada buku Rowley (2000), pembahasan semantik diletakan pada bagian yang membahas tentang akses, bab pengindeksan dan bahasa penelusuran (searc language). Sementara American Library Assciation (ALA) menempatkan semantik pada bagian pembahasan komisi mengenai analisis subjek (Michel,1997).
Hubungan semantik adalah membangun hubungan di antara dua kata atau istilah berdasarkan artinya. Hubungan semantik bersifat tetap/ permanen―jika tidak diubah susunannya―pada setiap dokumen yang diindeks atau dicari. Hubungan semantik bersifat stabil, jika istilah dijaga tetap konsisten dalam bahasa indeks dan tidak menerima perubahan dalam rangka mengakomodasi kebutuhan pengindeksan dokumen tertentu. Secara teori, istilah tersebut seharusnya dapat ditransfer di antara bahasa pengindeksan, namun dalam prakteknya terdapat pertimbangan lain (misalnya kecenderungan / bias disiplin dan tingkat kekhususan) yang menghalanginya. Hubungan semantik mengatur hubungan arti setiap pasangan kata (contohnya: laut / samudra, kaki / lutut, makanan / diet) - atau lebih tepatnya bagaimana keterkaitan arti kata kedua dengan yang pertama. (Rowley, 2000).

PENERAPAN SEMANTIK DALAM ILMU PERPUSTAKAAN
Penerapan hubungan semantik dalam ranah ilmu perpustakaan digunakan pada kegiatan pengolahan bahan perpustakaan. Hubungan semantik berkaitan erat dengan analisis subjek dan penentuan istilah dalam pengindeksan sebagai titik akses yang bermanfaat pada proses temu-balik informasi. Oleh karena itu, hubungan dua kata atau istilah ini selanjutnya diuraikan lebih lanjut dalam berbagai bentuk kategori hubungan .

Jenis Hubungan Semantik
Berikut disarikan uraian mengenai hubungan semantic menurut Rowley dan American Library Association (ALA). Ada tiga jenis hubungan semantic yaitu :
1. hubungan kesetaraan
2. hubungan Hirarkis
3. hubungan Asosiatif

1. Hubungan kesetaraan (Equivalence Relationship)
a. Variasi penulisan kata (lexical variants) terdiri dari tunggal/jamak (singular/plural), Tanda hubung (Hyphens), Pembalikan (inversions), Singkatan (acronyms), Variasi ejaan (spelling variants), Istilah teknis/populer (Technical/popular)
b. Variasi bahasa (Language variations), terdiri dari Regional, National, Absolute synonyms
c. Sinonim (synonyms)
d. Sinonim palsu (Quasi synonyms)
2. Hubungan Hirarkis (Hierarchical Relationship)
a. General relationship atau Genus/Species
b. Partitive atau Part/Whole
c. Class/instance atau Class of one
3. Hubungan Associative (Associative Relationship)
a. Field of study/object of study
b. Field of study/practitioner
c. Agent/process
d. Causal relationship
e. Position in time and space
f. Frequently interchangeable/near synonyms


PENERAPAN SEMANTIK DALAM ILMU INFORMASI DAN INFORMATIKA

Semantik dalam HTML
Diasumsikan bahwa pembaca sudah memahami pengertian HTML. Semantic HTML adalah cara penyusunan tag-tag HTML yang tepat yang bisa mewakili arti atau maksud yang sebenarnya dari isi konten (artikel) web/blog yang disajikan. (Setiawan, 2009).
Jadi bisa diartikan bahwa semantic HTML merupakan salah satu bentuk representasi dari bahasa yang biasa kita gunakan, yang termasuk dalam salah satu bentuk komunikasi, sama dengan bentuk-bentuk komunikasi yang lain. Dengan kata lain: konten pada halaman kita adalah kata-kata yang kita ucapkan. Ilustrasinya sederhana, bila kita melakukan penekanan pada beberapa kata saat berbicara, maka sama halnya dengan tag emphasize (strong dan em) untuk memberikan penekanan tertentu pada teks yang kita tulis (Fanari, 2009).
Sebuah search engine raksasa seperti Google pun memerlukan semacam panduan dalam menentukan struktur dan topic sebuah laman web melalui crawler nya. Sematic HTML bertugas membantu menentukan struktur yang baik sebuah laman web.
Selain struktur dan topik, penerapan semantik mendukung struktur tag yang lebih bernilai tinggi jika dibandingkan dengan halaman yang disusun menggunakan banyak inline styles, tag, dan gambar-gambar sebagai aksesoris web. Petimbangannya, walaupun kedua halaman tersebut mengandung isi web yang sama, akan tetapi halaman dengan semantik lebih efektif dengan menggunakan tag (heading, paragraph, link, title, list) dibandingkan dengan halaman dengan banyak markup tambahan yang sesungguhnya tidak memberikan informasi apa-apa kepada crawler. Semantik memungkinkan penggunaan tag-tag yang lebih efektif dan relevan, memungkinkan menambah keyword density, dan akhirnya bisa memperkecil ukuran halaman web.
Ada beberapa cara untuk membuat halaman menjadi lebih semantic dengan mengoptimalkan struktur yang sudah ada. Halaman terdiri dari judul, heading, sub-heading, kemudian konten. Konten ini juga bisa berisi beberapa paragraf teks, daftar, kutipan, gambar, dan tabel. Semua jenis informasi tersebut mempunyai tag masing-masing. Nah, kita akan memulainya dengan judul ().
1. Memberi judul (title) halaman web secara benar
Daftar judul hasil penenelusuran di search engines Google diambil dari tag setiap halaman. Untuk keperluan bagi penelusur informasi web di internet, penempatan judul artikel di awal judul halaman akan membuat halaman akan terlihat lebih informative. Hal tersebut akan bisa dilakukan dengan cara manual ata enggunakan plug in.
2. Memberi kepala (heading)
Heading digunakan untukeb hasil penelusuran di search engine Google diambil lebih memudahkan penentuan topic. Heading dimulai denan h1 sampai denan h6.
3. Membuat isi (content) artikel lebih semantic
Misalnya dengan menggunakan tag disetiap paragraph; menggunakan disetiap kutipan; gunakan bila diperlukan; gunakan atau disetiap kode HTML, CSS, PHP atau kode pemograman lain, dsb.
Memang belum ada aturan yang baku untuk menerapkan semantic di HTML. Pemahaman terhadap konsep HTML mempengaruhi interpretasi dalam membuat halaman web sehingga memenuhi unsur semantic.

WEB SEMANTIK (SEMANTIC WEB)
Pengertian Semantic Web
Semantic web adalah sebuah visi, ide atau pemikiran dari bagaimana memiliki data pada web yang didefinisikan dan dihubungkan dengan suatu cara dimana dapat digunakan oleh mesin tidak hanya untuk tujuan display, tetapi untuk otomatisasi, integrasi dan penggunaan kembali data diantara berbagai aplikasi.
Semantic web adalah sebuah web dari data, seperti layaknya sebuah basis data global. Pendekatan Semantic web mengembangkan bahasa untuk mengekspresikan informasi dalam bentuk yang dapat diproses oleh mesin (machine processable). Ide dasarnya adalah untuk membawa Web memiliki definisi dan link data sehingga dapat digunakan lebih efektif untuk mencari, otomasi, integrasi dan re-use informasi pada berbagai aplikasi. [W3C].]
Istilah web semantik itu sendiri diperkenalkan oleh Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web. Sekarang, prinsip web semantik disebut-sebut akan muncul pada Web 3.0, generasi ketiga dari World Wide Web. Bahkan Web 3.0 itu sendiri sering disamakan dengan web semantik. Web semantik menggunakan XML, XMLS (XML Schema), RDF, RDFS (Resources Description Framework Schema) dan OWL.
Tim Berners-Lee berkata:
‘’People keep asking what Web 3.0 is. I think maybe when you've got an overlay of scalable vector graphics - everything rippling and folding and looking misty - on Web 2.0 and access to a semantic Web integrated across a huge space of data, you'll have access to an unbelievable data resource‘’
Semantic web dikembangkan oleh sebuah tim di World Wide Web Consortium. Hingga saat ini Semantic web masih dalam tahap pengembangan dan penyempurnaan, karena teknologi ini masih baru digunakan dan tim masih mengembangkan metode masing-masing untuk mengembangkan Semantic web (Setiawan, 2009).
Web semantik merujuk kepada kemampuan aplikasi komputer untuk lebih memahami bahasa manusia, bukan hanya bahasa yang baku dari para penggunanya tetapi juga bahasa yang lebih kompleks, seperti dalam bahasa percakapan sehingga memudahkan penggunanya untuk berkomunikasi dengan mesin. Web semantik dapat mengolah bahasa dan mengenali homonim, sinonim, atau atribut yang berbeda pada suatu database.(Wikipedia).
Unsur-unsur Semantic Web
Web semantik terdiri dari standar-standar seperti XML, XML Schema, RDF, RDF Schema, dan OWL.
• XML menyediakan sintaks khusus untuk struktur dokumen.
• XML Schema merupakan bahasa untuk menyediakan dan membatasi struktur dan isi dari elemen-elemen yang terkandung dalam dokumen XML.
• RDF adalah bahasa yang sederhana untuk mengungkapkan model data, yang merujuk pada objek dan hubungan diantaranya. Model berbasis RDF dapat diwakili dalam sintaks XML.
• RDF Schema adalah kosakata untuk menggambarkan properties dan kelas sumber daya berbasis RDF, dengan semantik untuk hirarkis-umum seperti properties dan kelas.
• OWL menambahkan lebih kosa kata untuk menggambarkan properties dan kelas: diantara lainnya, hubungan antara kelas (misalnya disjointness), kardinalitas (misalnya "exactly one"), kesetaraan (equality), memperkaya properties, karakteristik dari properties (misalnya simetri), dan penyebutan kelas.
• SPARQL adalah protokol dan bahasa query untuk sumber data semantik web.
standarisasi yang sedang berlangsung saat ini meliputi:
o Dokumen "mark up" dengan informasi semantik (yang merupakan perpanjangan dari tag HTML yang dipakai di halaman Web saat ini memberikan informasi untuk mesin pencari Web menggunakan web crawler). Hal ini dapat membuat mesin mengerti tentang bahasa manusia melalui dokumen (seperti penulis, judul, deskripsi, dll) dari dokumen tersebut, atau bisa juga metadata yang menyajikan sejumlah data/fakta (seperti sumber informasi dan layanan lain di website tersebut. ( satu catatan adalah bahwa apa yang dapat diidentifikasi dengan Uniform Resource Identifier (URI) dapat dijabarkan, sehingga Web semantik dapat menangkap informasi tentang binatang, orang, tempat, ide/gagasan, dll). Markup semantik dihasilkan secara otomatis, tidak manual.
o Kosakata dari metadata umum (ontologi) dan hubngan antara kosakata yang memungkinkan pembuat dokumen mengetahui bagaimana cara mark up dokumen sehingga pengguna dapat menggunakan informasi dalam metadata yang dikirim (sehingga Penulis dari artikel halaman tersebut tidak dicampuradukan dengan Penulis sebuah buku yang merupakan subyek dari tinjauan buku). Unsur (agen) yang secara otomatis membentuk tugas ini bagi pengguna web semantic mengguakan data-data seperti tersebut di atas.

Kelebihan XML dari HTML
XML digunakan untuk menyederhanakan dalam proses penyimpanan dan sharing data. Dengan XML, data disimpan pada file terpisah. Sehingga memudahkan kita dalam mengatur data yang sifatnya dinamis. Umumnya system computer dan database yang mengandung data tersimpan dalam format yang tidak kompatibel. Data XML disimpan dalam format teks biasa. Penyimpanan data pada format XML membebaskan jenis perangkat lunak dan kerasnya. Hal ini lebih memudahkan data di sharing pada aplikasi yang berbeda. XMl juga menyedarhanakan transportasi data, sehingga memunkinkan pertukaran data di antara system yang berbeda. Dengan XML, data dapat tersedia untuk semua jenis mesin pembaca, misalnya computer genggam (handheld), mesin suara, feed berita, dll. Sehingga bisa memudahkan dikonsumsi para tuna netra dan penyandang cacat lainnya.
 XML digunakan untuk membuat bahasa internet baru. Karena banyak bahasa internet baru dibuat dengan XML, misalnya :
 XHTML versi terbaru daru HTML;
 WSDL untuk menggambarkan layanan web yang tersedia;
 WAP dan WML sebagai bahasa markup untuk perangkat genggam;
 RSS bahasa untuk feed berita;
 RDF dan OWL untuk menggambarkan sumber informasi dan ontology;
 SMIL untuk menggambarkan multimedia untuk web.
Kemungkinannya pengggunaan XML akan semakin semarak dan menjadi format teks murni yang saling dapat membaca antara satu system dengan system lainnya tanpa memerlukan utilitas konversi

Keuntungan Semantic Web
Dengan metode tradisional data-data disimpan pada halaman web tersebut sangat beragam. Sehingga ini masih mungkin digunakan untuk skala pemakai terbatas. Tetapi jika akan digunakan dalam skala yang luas maka akan menjadi kesulitan, karena tidak ada sistem yang global yang dapat digunakan untuk merepresentasikan data dengan cara tersebut yang dapat di proses oleh setiap pemakai. Sebagai contoh ada informasi mengenai olah raga, cuaca, dan lain lain, kesemua informasi tersebut masing-masing jumlahnya jutaan dan dibuat oleh pembuat yang berbeda-beda, yang masing-masing memiliki bahasa dan metode tersendiri untuk menyimpan informasi tersebut dan kesemua informasi tersebut ditampilkan dalam halaman HTML, Hal tersebut sangat sulit dilakukan kalau menggunakan metode tradisional.
Seperti halaman web biasa yang memiliki layanan seperti mesin pencari, yang menggabungkan berbagai macam halaman kedalam satu koleksi yang sama. Semantic web juga memiliki hal yang sama, perbedaanya terletak pada metode pencarian halaman web yang diinginkan. Jika pada halaman web biasa hanya hanya dapat mencari halaman web yang memiliki sebuah atau beberapa kata yang menjadi bahan pencarian, sedangkan dalam Semantic web dapat melakukan pencarian dengan lebih terstruktur, pertanyaan yang spesifik (selama hal tersebut di tulis kedalam bentuk yang dimengerti oleh mesin).
Semantic web tidak hanya tentang bagaimana mengajarkan mesin untuk dapat mengerti bahasa manusia atau memproses bahasa alami dan juga tidak semata-mata untuk membuat sebuah kecerdasan buatan, tetapi tujuan utama adalah untuk mempermudah mengumpulkan data-data, lebih diutamakan untuk data yang besar.
Keuntungan lainnya bahwa web semantik mempunyai struktur tag yang lebih bernilai tinggi bila dibandingkan dengan halaman yang disusun menggunakan banyaknya inline styles, tag , dan gambar-gambar sebagai hiasan website. Alasannya, walaupun keduanya mempunyai konten yang sama, tetapi halaman web semantik lebih efektif menggunakan tag (heading, paragraf, link, title, list) dibanding halaman dengan banyaknya markup tambahan yang sebenarnya tidak memberikan informasi apa-apa kepada crawler. Selain menambah keyword density, penggunaan tag-tag yang efektif dan sesuai bisa memperkecil ukuran sebuah halaman.

Penerapan Semantic Web

1. E-Learning Content Berbasis Semantic Web

Munculnya Teknologi Web Semantic, e- Learning content dapat ditambahkan meta data(termasuk didalamnya atribut-atribut pedagogik) dan kemudian di atur/organisasikan kedalam ontology sehingga dimungkinkan memudahkan penyebaran, penemuan, dan penggunaan content dengan cara yang lebih baik. Dengan cara ini tidak hanya manusia yang dengan mudah menemukan dan mengatur content yang diperlukan namun juga agen cerdas. Agen cerdas yang ada pada aplikasi akan
menemukan dan mengelola content dari sumber content yang heterogen kemudian
mengkombinasikan menjadi customized courseware dengan kriteria spesifik dan aturan-aturan lainnya.


2. Google menerapkan semantic web

Pada bulan Mei 2009, Google sebagai mesin pencari handal mengumumkan produk barunya , yaitu Search Option. Produk ini mengadopsi teknologi semantic web. Tampilan sebagai berikut :


Klik Menu +Tampilkan Opsi, disebelah kiri. Akan muncul window baru, sebagai berikut :

Dengan teknologi ini, pengunjung dapat mencari lebih detil keterkaitan keyword yang dientrikan dengan gambar, berita, blog, diskusi, buku dll.


3. Situs Genius yang mengunakan semantic web (www.gresnews.com)

“sebuah website atau situs bukan lagi sekedar penyampai informasi, atau berinteraksi, melainkan juga situs pintar yang memuaskan penggunanya. Situs seperti apa itu ? situs yang mampu meng-update diri setiap waktu, sekaligus mempermudah penggunanya mencari informai, da pengelolanya cukup duduk santai saja” itu adalah kutipan dari majalah Info Komputer edisi Mei 2010, sebuah majalah bulanan tentang komputer yang selalu mengupas perkembangan teknologi informasi, khususnya computer dan perangkat pendukungnya. Situs pintar yang dikenal juga dengan semantic web, adalah suatu pengembangan dari World Wide Web (WWW) yag memungkinkan orang berbagi konten melampaui batas aplikasi dan situs yang berbeda, dikenal juga dengan Web 3.0. Belum banyak situs yang menerapkan konsep ini, sebab mayoritas masih sebatas wacana. Di Indonesia, baru-baru ini (tepatnya bulan Agustus tahun 2009, sedangkan versi beta nya diluncurkan pada tanggal 4 Januari 2010), muncul situs bernama www.gresnews.com , yang sebelumnya bernama bubunews.com. Di didirikan oleh Ismail Fahmi, seorang dokter bidang semantic web lulusan Universitas Groningen. Gresnews mencoba menghadirkan berita kutipan terbaru dari surat kabar online baik local, nasional maupun internasional. Model penyajian berita online saat ini hanya memungkinkan untuk mengetahui berita saat ini dan kadang beberapa berita sebelumnya yang terkait. Bisanya masih diperlukan sebuah bantuan search engine seperti Google untuk mengetahui berita-berita terkait sebelumnya, karena situs berita biasanya tidak menyediakan informasi tersebut. Untuk mendukung tujuan tersebut, penting untk melihat berita berdasarkan dimensi waktu (when). Dan jika melihat komponen dasar sebuah berita yang terdiri dari 5 W + 1 H yaitu : dimensi tempat (where), pelaku (who), peristiwa (what), sebab akibat (why), dan kronologi (how), maka perlu diperhitungkan dimensi-dimensi tersebut dalam memahami esensi sebuah berita. Di situs ini sedang diteliti juga jenis informasi penting dan menarik seperti :
• Sentimen (seperti setuju-tidak setuju, suka-tidak suka, komplain, pujian, dll.)
• Entitas nama (seperti naa orang, gelar, loasi, organisasi, waktu)
• Terminologi (seperti istilah kedokteran, hokum, ekonomi, politik, teknologi, dll)
• Berbagai relasi (seperti sebab akibat, keterlibatan para aktor pada sebuah topik berita aau peristiwa, dll)
• Berbagai informasi statistk.
Adapun pengoperasian web yang dilakukan secara otomatis tersebut, ini bisa dilakukan meskipun tidak menggunakan semantic web, cukup dengan crawler, text clustering, indexing dan berbagai teknik visualisasi, maka dihasilkan situs yang ter-update otomatis secara periodik.

Daftar Istilah

1. Ontology merupakan suatu teori tentang makna dari suatu obyek, properti dari suatu obyek, serta relasi obyek tersebut yang mungkin terjadi pada suatu domain pengetahuan.
Ontology adalah sebuah spesifikasi dari sebuah konseptual, dengan kata lain ontology adalah penjelasan dari sebuah konsep dan keterhubunganya dari sebuah ilmu tertentu.
• Ontology sebagai katalog dalam Semantic Web
• Schema Matching mengunakan Ontology

Bahasa dan Tool
2. RDF adalah layer untuk merepresentasikan semantik dari isi halaman tersebut.
RDF merupakan sebuah model sederhana untuk mendeskripsikan hubungan antara sumber-sumber daya yang merupakan properties dan values.
Model RDF adalah suatu triple yang dinamakan statement: satu sumber daya (subject) yang dihubungkan ke sumberdaya yang lain atau satu literal (object) melalui satu arc dari sumberdaya ke tiga,predikat.
Satu statement dapat didefinisikan sebagai : mempunyai satu property yang bernilai. Gambar 1 memperlihatkan contoh dari statement RDF.

3. DAML adalah usaha untuk menyediakan primitif pemodelan yang lebih kaya daripada RDF dan RDF schema. Kemudian digabung dengan group lain, dinamakan Ontology Inference Language (OIL), yang berusaha untuk menyediakan kalsifikasi yang lebih baik dengan menggunakan konstruksi dari kecerdasan buatan yang berbasis frame.
OWL diharapkan untuk mempertemukan kebutuhan untuk bahasa ontologi di web [8], sehingga perintah perntah dasarnya akan lebih baik dari RDF dan RDF schema.

4. OWL mempunyai beberapa tujuan model desain, yaitu: shared ontologies, ontology evolution, ontology inconsistency detection, balance of expressivity dan scalability, ease of use, XML syntax, dan internationalization.
Protégé adalah sebuah alat bantu yang berbentuk perangkat lunak yang digunakan untuk pengembang sistem untuk mengembangkan Knowledge-Base System. Aplikasi yang dikembangkan dengan Protégé digunakan dalam pemecahan masalah dan pembuat keputusan dalam sebuah domain.

5. Protégé dikembangkan oleh sebuah organisasi yang bernaung di bawah Standford, yang mengambil spesialisasi dibidang ontology. Segala sesuatu yang berhubungan dengan Protégé dapat dilihat pada alamat http://Protege.stanford.edu/, termasuk tutorial dan komunitas pengguna Protégé.
Protégé merupakan sebuah alat yang digunakan untuk membuat sebuah domain ontology, menyesuaikan form untuk entry data, dan memasukan data.
Berbagai format penyimpanan seperti OWL, RDF, XML, dan HTML. Protégé menyediakan kemudahan plug and play yang membuatnya fleksibel untuk pengembangan prototype yang berkembang.







REFERENSI

1. Bahan ajar. Univeristas Gunadarma. Semantic web. 12 September 2006

2. Fanari. 2009. Semantic HTML: Definisi dan Pengaruhnya Terhadap SEO. January 10th, 2009.
http://fanari-id.com/seo/semantic-html-definisi-dan-pengaruhnya-terhadap-seo/
Akses 10 Mei 2010.

3. http://id.wikipedia.org/wiki/Semantik

4. Magdalena, M. Situs genius semantic web. Info Komputer Mei 2010

5. Semantic Web solutions
http://en.wikipedia.org/wiki/Semantic_Web#Semantic_Web_solutions

6. Setiawan, W.2009. e-learning content berbasis semantic web.30 Desember 2009

7. Setiawan, W.2009. Pengertiansemantic web. http://wahyudisetiawan.wordpress.com/2009/12/13/pengertian-semantic-web/
Akses 10 Mei 2010

8. Suteja, B. R.; Ashari, A. 2009. e-learning content berbasis semantic web. 30 Desember 2009
Akses 9 Mei 2010.

9. Web semantic : dari Wikipedia bahasa Indonesia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Web_semantik
Akses 8 Mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar